Saya beruntung karena terlahir dari keluarga menengah. Garis ibu, keluarga pedagang. Garis bapak, keluarga BUMN. Masa TK sudah nonton bioskop di Kudus dan mengenal berbagai mainan.
Meski besar di Papua, saya beruntung kebutuhan membaca saya tercukupi. Bapak senang membaca Majalah Tempo. Saya membaca buku di sekolah, buku yang dibelikan Ibu atau dipinjamkan Bapak dari kantornya.
Continue reading Saya beruntung