1. Pemilihan Topik Afirmatif
Siklus 4-D diawali dengan identifikasi mendalam tentang apa yang hendak dipelajari -yakni topik-topik afirmatif. Karena sistem-sistem manusia bergerak menuju suatu hal yang mereka kaji, maka pilihan tentang apa yang hendak dikaji-yakni apa yang menjadi pusat perhatian organisasi-sangatlah penting. Topik-topik yang terpilih akan menjadi agenda organisasi untuk pembelajaran dan inovasi.
Topik-topik Afirmatif merupakan subjek dari kepentingan strategis bagi organisasi. Topik-topik tersebut bisa jadi merupakan suatu aspek dari inti-positif organisasi, yang jika diperluas akan semakin memperbesar keberhasilan organisasi. Bisa pula merupakan sebuah permasalahan yang jika dirumuskan dalam suatu kesepakatan dan dilakukan pengkajian terhadapnya, akan meningkatkan kinerja organisasi. Atau, bisa pula merupakan suatu faktor keberhasilan kompetitif yang perlu dipelajari oleh organisasi agar berkembang dan berubah. Setelah terpilih, maka topik-topik afirmatif ini akan memandu Siklus 4-D, yakni Discovery (Penemuan), Dream (Impian), Design (Rancangan), Destiny (Takdir).
2. Tahap Penemuan (Discovery)
Tahap ini merupakan sebuah pencarian yang luas dan kooperatif guna memahami “apa yang terbaik dari yang ada” dan “apa yang telah berlaku”. Hal ini biasanya dilakukan lewat wawancara empat-mata, namun dapat pula mencakup focus-group dan pertemuan kelompok besar. Dalam bentuk apapun, penemuan melibatkan berbagai pembicaraan afirmatif dengan tujuan tertentu yang dilakukan oleh sebagian besar atau seluruh anggota organisasi, termasuk stakeholder eksternal, organisasi acuan (benchmark organization) “yang terbaik dikelasnya”, serta para anggota komunitas lokal organisasi.
Proses penemuan menghasilkan:
- Sebuah gambaran atau pemetaan yang beragam tentang inti-positif organisasi
- Kisah-kisah yang dituturkan secara luas dalam organisasi tentang praktek-praktek terbaik dan tindakan-tindakan yang patut diteladani
- Peningkatan pengetahuan organisasi dan kearifan kolektif
- Kemunculan perubahan tak-terencana tepat sebelum penerapan tahap-tahap berikutnya dari Siklus 4-D.
3. Tahap Impian (Dream)
Tahap ini merupakan sebuah penggalian yang memberikan kekuatan tentang “apa yang mungkin”. Tahap ini adalah saat bagi setiap orang untuk secara kolektif menggali harapan-harapan dan impian-impian atas pekerjaan mereka, hubungan-hubungan kerja mereka, organisasi mereka, dan dunia. Ini adalah saat untuk memimpikan berbagai kemungkinan yang besar, hebat, dan melampaui batas apa yang pernah terjadi di masa lalu. Tahap impian bersifat praktis dan generatif. Tahap ini menguatkan inti-positif dan menantang status quo dengan cara membantu setiap orang untuk membuat impian tentang masa depan yang lebih bernilai dan penting, menghasilkan faktor-faktor utama yang lebih baik, serta berbagai kontribusi bagi dunia yang lebih baik. Karena biasanya dilakukan dalam forum kelompok besar, maka kegiatan-kegiatan pada Tahap Impian menghasilkan penyelarasan imaji-imaji kreatif dari potensi-potensi paling positif serta kesempatan-kesempatan strategis organisasi; visi-visi strategis inovatif; dan sebuah peningkatan sense of purpose dari organisasi.
4. Tahap Perancangan (Design)
Tahap ini merupakan serangkaian proposisi provokatif yang dalam pernyataannya menggambarkan organisasi yang ideal atau “apa yang seharusnya.” Aktivitas-aktivitas perancangan bisa dilakukan dalam forum kelompok besar ataupun dalam sebuah tim kecil. Para peserta mengingat kembali berbagai penemuan dan impian untuk memilih elemen-elemen rancangan yang memiliki dampak besar, kemudian menyusun serangkaian Proposisi Provokatif yang memuat berbagai kualitas organisasi yang paling mereka inginkan. Sesuai dengan prinsip-prinsip Appreciative Inquiry, berbagai Proposisi Provokatif tersebut ditulis secara afirmatif. Hal tersebut memperluas imaji organisasi tentang diri mereka sendiri dengan menampilkan gambaran-gambaran yang jelas dan menimbulkan dorongan mengenai apa yang akan terjadi jika inti-positif organisasi berjalan dengan baik dalam keseluruhan strategi, proses, sistem, keputusan, dan kolaborasinya.
5. Tahap Takdir (Destiny)
Tahap ini merupakan serangkaian tindakan penuh inspirasi yang mendukung pembelajaran dan inovasi berkelanjutan atau “apa yang akan terjadi.” Ini adalah tahap akhir dari Siklus 4-D. Keseluruhan siklus menyediakan sebuah forum terbuka bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi dan langkah maju dalam pelayanan organisasi, serta dalam segenap perubahan yang terjadi pada seluruh tahapan proses Appreciative Inquiry. Tahap Takdir, secara khusus memusatkan diri pada komitmen dan arah ke depan individu serta organisasi. Dalam banyak hal, Appreciative Inquiry menjadi kerangka kerja bagi kepemimpinan dan pengembangan organisasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam Tahap Takdir, banyak organisasi memulai kembali Siklus 4-D Appreciative Inquiry yang baru.
Berbagai kegiatan dalam Tahap Takdir seringkali dimulai dengan forum-forum kelompok besar dan berlanjut dalam berbagai prakarsa kelompok kecil. Hasil dari Tahap Takdir umumnya berupa susunan perubahan yang luas di seluruh organisasi dalam beragam bidang seperti praktek-praktek manajemen, proses-proses SDM, sistem-sistem pengukuran dan evaluasi, sistem-sistem pelayanan konsumen, proses-proses kerja serta struktur.
thanx pemikirannya…aku kan coba meresapi..
mas blog yg menarik, cuma blog yg impian indonesia mana isinya. Saya pernah melakukan AI summit bersama teman2 alumni siaware yang berasal dari ITB Bandung. Pasti banyak hal-hal positif dari komunitas ini yang bisa dishare agar kami bisa belajar darinya. FYI kami juga punya Indonesia 2020
Terima kasih terima kasih atas kunjungannya….
mohon maaf soal blog i2 memang msh dlm prosess
Saya pribadi sudah gak sempat mengisi
Kawan2 disini lagi mengorganisir komunitas i2 di sby…..insya allah mereka akan mengelola
bagaimana i2 di bandung??
mantafff bang..
slm knl y..