Ada Untukmu

Dua tahun terakhir ini kondisi kita beda
Bukan hanya soal pandemi, juga soal relasi
Kita tak lagi tinggal di rumah yang sama
Tapi apapun yang terjadi, kita tetap berinteraksi

Meski tak bersama, aku memikirkanmu
Meski berbeda, aku mempersiapkanmu
Usah ragu, buang semua gelisahmu
Aku mungkin tak di sisimu, tapi selalu ada untukmu

Meski masa berbeda, aku bapak yang sama
Masalahmu, masalahku, maka ceritakanlah
Sedihmu, sedihku, maka sampaikanlah
Cita-citamu, cita dan cintaku, maka bagikanlah
Kau tahu kan, aku adalah timmu, sampai kapan saja

16 tahun kau lalui sudah, dengan kesedihan dan kegembiraan
Terbentang tahun-tahun yang akan menyambutmu ramai
Mungkin tak selalu mudah, tapi selalu bisa kaurayakan
Selamat ulang tahun, Ayunda Damai

Bahagiamu, bahagiaku

Created by BS, edited by TS

Yayasan Guru Belajar, Tantangan Baru 2022

Bila 2020 adalah tahun ujian, maka 2021 adalah tahun awal kebangkitan bagi Yayasan Guru Belajar.

Tahun lalu begitu besar tantangan yang kita hadapi akibat dari pandemi COVID-19. Tahun 2021, pandemi belum usai tapi banyak pelajaran dari tahun sebelumnya yang bisa menjadi modal melakukan lompatan. Dan buahnya, tahun 2021 menjadi tahun awal kebangkitan.

Continue reading Yayasan Guru Belajar, Tantangan Baru 2022

Menemani Guru Belajar 

Menemani guru belajar menjadi salah satu kegiatan favorit saya. Setiap guru mempunyai cerita. Setiap sekolah/madrasah mempunyai kisah. Setiap daerah mempunyai sudut pandang. Gado-gado! 

Selama pandemi, menemani guru belajar tidak melalui tatap muka. Tapi justru bisa berjumpa lebih banyak guru dari lebih banyak sekolah/madrasah dan daerah yang berbeda. 

Continue reading Menemani Guru Belajar 

Meski Berbeda, Anda Diundang di Temu Pendidik Nusantara

Saya terlibat Temu Pendidik Nusantara (TPN) sejak tahun kedua. Pada saat itu, saya mendapat tantangan, bagaimana pendidik dari berbagai daerah dapat saling berbagi praktik baik pembelajaran. Bagaimana ya caranya?

Continue reading Meski Berbeda, Anda Diundang di Temu Pendidik Nusantara

Damai, apakah Bapak pernah marah ke kamu?

Dua minggu lalu Damai berlibur ke tempatku di Jakarta. Sesuai kesepakatan jauh-jauh hari karena terakhir Damai ke tempatku itu sudah 4 tahun yang lalu. Ke Jakarta ngapain? Gak ngapa-ngapain sih. Biar tahu kehidupan bapaknya :)

Selama di Jakarta, aku dan Damai sempat dua kali IG Live barengan. Menariknya, ada sebuah pertanyaan yang ditanyakan pada dua kali IG Live itu oleh dua orang yang berbeda. “Apa pernah Damai dimarahi bapaknya?”. Kira-kira apa jawabannya?

Damai menjawab, tidak pernah. Melihat bapaknya marah-marah pernah, tapi tidak pernah dimarahi bapaknya. Sambil menjawab kami bercerita pengalaman kami sejak Damai kecil. Memang tidak pernah. Padahal Damai sudah kelas 1 SMA ya :)))

Kok bisa gak marah sama anak? Kalau perilaku anak tidak sesuai harapan, apa tidak marah? Ya memang sulit buat tidak marah, apalagi tidak marah ketika perilaku anak tidak sesuai harapan. Tapi ya begitulah….aku sendiri sulit menjelaskan kenapa gak pernah marah ke Damai. Itu mungkin yang namanya cinta ya

Lalu bagaimana bila perilaku Damai tidak sesuai harapan? Ngobrol. Bukan menasihati, bukan menceramahi. Ngobrol. Tanya, mendengar, tanya, klarafikasi, mendengar, tanya lagi. Begitu terus berulang sampai mendapatkan pemahaman bersama.

Tapi itu aku cuma bisa terhadap Damai ya. Ke orang lain ya beda lagi. Bisa berapi-api :D

Lagu Penenang

Ada sejumlah lagu yang menenangkan bila didengarkan. Ada beberapa lagu yang aku dengarkan ketika menghadapi situasi sulit. Tapi ada satu lagu yang sulit didengarkan. Karena lagu itu tidak tersedia di layanan resmi musik seperti Spotify atau Apple Music. Judulnya Lagu Satu dari Album Hijau. Lagu itu hanya tersedia di Youtube dan itu pun bukan dari kanal resmi. Liriknya di bawah ini.

Apa lagu yang Anda dengarkan ketika menghadapi situasi sulit?

Continue reading Lagu Penenang

Mengapa kita mengabaikan murid menderita belajar?

Siapa dari kita yang pernah mengalami pengalaman menderita belajar selama bersekolah? Saya tidak tahu Anda, tapi saya salah satunya yang mengalami. Bukan hanya pernah, sering dan berulang kali. Pada masa TK dan SD, hanya sedikit pengalaman menderita belajar yang saya ingat. Tapi semakin besar, semakin banyak pengalaman menderita belajar yang membekas. Apakah Anda mengalami pengalaman menderita belajar?

Continue reading Mengapa kita mengabaikan murid menderita belajar?

Saya beruntung

Saya beruntung karena terlahir dari keluarga menengah. Garis ibu, keluarga pedagang. Garis bapak, keluarga BUMN. Masa TK sudah nonton bioskop di Kudus dan mengenal berbagai mainan. 

Meski besar di Papua, saya beruntung kebutuhan membaca saya tercukupi. Bapak senang membaca Majalah Tempo. Saya membaca buku di sekolah, buku yang dibelikan Ibu atau dipinjamkan Bapak dari kantornya.

Continue reading Saya beruntung

Percakapan Sabtu Bersama Bapak

Percakapan dengan anak kok dijadwalkan? Apa pentingnya? Gimana bisa bikin seru?

Ketika bayi, menggendongnya sesuai irama lagu Disco Lazy Time setiap menjelang tidur. Ketika anak, mendongeng seru dengan properti bantal guling dan selimut di malam hari. Ketika remaja, menjadi teman diskusi berbagai topik tentang sastra, filsafat dan kemanusiaan.

Sebelum pandemi, karena asumsi waktu berlimpah meski hanya dua minggu sekali, aku dan Damai jarang menjadwalkan percakapan. Ya sambil melakukan kegiatan sehari-hari sambil bercakap-cakap. Terkadang kami berjalan kaki atau bersepeda keliling persawahan dan perkampungan di belakang rumah.

Continue reading Percakapan Sabtu Bersama Bapak
%d bloggers like this: